Rabu, 12 November 2014

SNSD, Sendiri merupakan sebuah singkatan dari pada So Nyeo Shi Dae adalah salah satu group girlband yang berasal dari kota korea, Group yang terdiri dari 9 orang/personel ini merupakan salah satu group girlband yang dihuni oleh para personil yang amat cantik, Bahkan mereka mempunyai talenta atau kemampuan dalam bidang seni tarik suara.
Lain dari pada itu salah satu dari group girlband SNSD ini juga ada yang dilatih dibidang modeling, iklan, bahkan pemain sinetron, Seperti Yoona yang sekarang sedang membintangi sebuah film yang berjudul Love Rain. Dan Yuri yang sekarang sedang membintangi sebuah Drama Korea yang Fashion King, Bahkan Yuri dalam Drama ini posisinya sebagai pemeran utama.
Dari pada kita lama-lama baasa-basi lebih baik kita simak saja Biodata SNSD dan Personelnya.


"Berikut ini adalah Foto Dan Biodata SNSD"

Nama Group  :  SNSD (So Nyeo Shi Dae)
Berdiri  :  2 Agustus 2007
Personel  :  9 Orang
Single Pertama  :  Into The New World
Album Pertama  :  Girls' Generation


"Dan Berikut Ini Biodata Beserta Foto Personel SNSD"


1. Sunny
Nama Lengkap : Lee Sun Kyu
Nama Panggilan di SNSD : Energy Pill
Nama Panggilan lain : Lee Sunny, Lee Sun, Dolphin, Dolphin Sunny, Cute Sunny, Sun Kyu
Tgl. Lahir : 15 Mei 1989
Gol. Darah : B
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 43 kg
Posisi : Membantu Vokal
Hobi : Renang, main video game, olahraga
Spesial : Atletik
Training : 9 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Ooh-La-La!





2. Seo Hyun
Nama Lengkap : Seo Joo Hyun
Nama Panggilan di SNSD : The Youngest Princess
Nama Panggilan Lain : Seororo, Innocent Seohyun, Kerohyun, Youngest Child, Milk Seo Joo
Tgl Lahir : 28 Juni 1991
Gol Darah : A
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Ketua Vokal yang ke-3
Hobi : Main Piano, nonton Keroro
Spesial : Bahasa Cina, Main Piano
Training : 6 tahun 6 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Kissing You

  3. Hyoyeon
Nama Lengkap : Kim Hyo Yeon
Nama Panggilan di SNSD : Bright Snow White
Nama Panggilan Lain : Dancing Queen, Princess Fiona, Hyo Fit and Firm, Apple Princess, Hyon
Tgl. Lahir : 22 September 1989
Gol. Darah : AB
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-1, membantu vokal
Hobi : Menari/Nge dance
Spesial : Bahasa Cina, Dance
Training : 6 tahun 1 bulan

4. Jessica
Nama Lengkap : Jung Soo Yeon, Jessica Jung
Nama Panggilan di SNSD : Ice Princess
Nama Panggilan Lain : Sic, Sica, Sicachu, Liquid Sica, Sica Effect,, Sica Of Sweat, Baby Sic, Puppet Sic, Sexica, glowing Sic, Sleepy Sica
Tgl. lahir : 18 April 1989
Gol. darah : B
Tinggi badan : 163 cm
Berat badan : 45 kg
Posisi : ketua Vocal yang ke- 2
No. Favorite : 52
Hobi : sepakbola, tinju
Spesial : Dance, bahasa inggris
Training : 7 tahun 6 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Complete

5. Taeyeon
Nama Lengkap : Kim Tae Yeon
Nama Panggilan di SNSD : little child that is like Pack Sol – Ge snack
Nama Panggilan lain : Taetae, Taeng, leader Taeyeon, leader Taeng, Kid leader, Auntie, Afro Tangee, little person, A person with short body, Pack-Sol-Ge snack
Tgl lahir : 9 Maret 1989
Gol darah : O
Tinggi badan : 162 cm
Berat Badan : 44 kg
Posisi : ketua, ketua vocal yang ke- 1
Hobi : Renang
Special : Menyanyi Trot, bahasa Cina
Training : 5 tahun 3 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Merry Go – Round



6. Soo Young
Nama Lengkap : Choi Soo Young
Nama Panggilan di SNSD : Fun Loving Princess
Nama Panggilan Lain : A Person with long body, Long Legs, Model, Food God, Interuptor, Syoung
Tgl Lahir : 10 Februari 1990
Gol Darah : O
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Membantu Vokal
Hobi : Makan
Spesial : Bahasa Jepang, Dance
Training : 6 tahun 3 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Complete

7. Tiffany
Nama Lengkap : Hwang Mi Young, Tiffany Hwang
Nama Panggilan di SNSD : Brighter Than Gem
Nama Panggilan Lain : Fany, Brighter than Mushroom Tiffany, Fanny of Belly, Bacteria Fany, Fany The Practicer, Rural Fany, Spongebob Hwang, Fany Fany Tiffany, Human Jukebox, Mushroom
Tgl. Lahir : 1 Agustus 1989
Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan : 50 kg
Posisi : Ketua Vokal yang ke-4
Hobi : Main Seruling
Spesial : Bahasa Inggris, Main Flute ( Seruling )
Training : 3 tahun 7 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Baby Baby


8. Yoona
Nama Lengkap : Im Yoon Ah
Nama Panggilan di SNSD : Charming Girl
Nama Panggilan Lain : Little Deer, Retarol, Flower Deer, Powerful Yoona, Bravery Yoona, YoonABC
Tgl Lahir : 30 Mei 1990
Gol Darah : B
Tinggi Badan : 166 cm
Berat Badan : 47 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-3, membantu vokal
No. Favorite : 93
Spesial : Akting
Training : 7 tahun 2 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Complete


9. Yuri
Nama Lengkap : Kwon Yuri
Nama Panggilan di SNSD : Black Pearl
Nama Panggilan Lain : Yul, Kwongul, Ggab-Yul, Black Yul, Yuree
Tgl. Lahir : 5 Desember 1989
Gol. Darah : AB
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan : 45 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-2, membantu vokal
Hobi : Dancing, Ballet, Main piano, Violin, Renang
Spesial : Bahasa Cina, renang
Training : 5 tahun 11 bulan
Lagu Favorite Dari SNSD : Baby Baby


Itulah tadi profil dari group dan personel SNSD. 
 
 
 Sumber :  http://anpasgin.blogspot.com/2013/06/foto-dan-biodata-snsd-lengkap-dengan.html
Candi Mendut- Jika dilihat dari ukuranya memang tak sebesar Candi Borobudur, namun Candi Mendut jauh lebih dulu dibangun dari pada Candi Borobudur. Lokasinya sangat mudah diakses karena terletak dipinggir jalan dan tak jauh dari Candi Borobudur. Di Candi Mendut yang terletak di daerah Mungkid kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah ini terdapat beberapa relief yang menceritakan beberapa tokoh dan mengandung pesan moral tertentu. Candi bercorak Buddha ini juga disebut sebagai candi bertuah, sehingga banyak para pasangan yang belum dikaruniai anak datang ke tempat ini.
Candi Mendut, Letak Dan Sejarahnya
Candi Mendut Magelang

Sejarah Candi Mendut

Dari sebuah prasasti yang ditemukan di daerah Karanganyar yaitu prasasti Kayumwungan, Candu Mendut diketahui dibangun oleh Raja Indra dari dinasti Syailendra. Namun hingga kini belum diketahui secara pasti mengenai tahun pembuatan atau pembangunan Candi Mendut. Awalnya Candi Mendut ditemukan oleh seorang dari Belanda yang bernama J.G. de Casparis pada tahun 1836. Kemudian dari tahun 1897 hingga 1904 dilakukan perbaikan pada candi yang meliputi bagian kaki dan tubuh candi. Theodoor van Erp Kembali memeperbaiki candi hingga bagian puncaknya pada tahun 1908 sampai 1925.
Bangunan candi yang terbuat dari batu Andesit ini mempunyai luas secara keseluruhan mencapai 13,7 meter persegi dan mempunyai tinggi 26,4 meter. Pada bagian atas candi terdapat 48 buah stupa. Akan tetapi puncak candi sudah tak tersisa sehingga tak diketahui bentuk aslinya seperti apa. Selain untu obyek wisata Candi Mendut digunakan sebagai tempat upacara waisak pada bulan mei saat bulan purnama. Candi Mendut buka dari jam 07.00 hingga 18.00 untuk setiap harinya.

Relief Di Candi Mendut

Pada bagian kaki tubuh hingga atapnya Candi Mendut dihiasi dengan beberapa relief yang mengandung cerita moral dan digambarkan dengan tokoh binatang. Beberapa relief tersebut diantaranya Brahmana dan Kepiting yang menceritakan tentang Brahmana yang menyelamatkan seekor kepiting dan kemudian si kepiting membalas budi dengan cara menyelamatkan Brahmana saat mendapat gangguan dari ular dan gagak. Ada juga cerita tentang Dua ekor burung betet yang mempunyai karakter berbeda karena dibesarkan oleh Brahmana dan satunya dibesarkanoleh seorang penyamun. Relief terbesar terlihat di bagian belakang candi yang menceritakan tentang Buddha Avalokitesvara. 
Candi Mendut, Letak Dan Sejarahnya
Relief Di Candi Mendut

Candi Mendut, Candi Bertuah

Di bagian Candi Mendut ada relief Hariti yang juga disebut sebagai dewi kesuburan. Relief ini digambarkan Hariti sedang duduk dan memangku seorang anak serta beberapa anak lain yang sedang asyik bermain di sekitar Hariti. Karena inilah tak sedikit pasangan suami istri yang belum dikarunai anak datang untuk memohon kepada dewi kesuburan.
Candi Mendut, Letak Dan Sejarahnya
Relief Hariti Di Candi Mendut
Akses jalan menuju Candi Mendut sangatlah mudah karena terletak di pinggir jalan. Ketika sobat akan menuju Candi Borobudur, sobat pasti melewatinya. Candi mendut Berjarak sekitar 3 Km sebelah timur Candi Borobudur.
 
 
 
Sumber :  http://www.sobatpetualang.com/2014/03/candi-mendut-letak-dan-sejarahnya.html
|| Asal-Usul Candi Borobudur Beserta Misterinya ||
Di Indonesia ada bangunan raksasa yang masih banyak misteri tak terpecahkan. Yaitu Candi Borobudur.
Menurut sejarah Candi Borobudur dibangun oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad ke-8. Menurut legenda Candi Borobudur dibangun oleh seo...rang arsitek bernama Gunadharma, namun kebenaran berita tersebut secara hirtoris belum diketahui secara pasti.
Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun.
Sedangkan ketika dilihat dari udara, bentuk Candi Borobudur mirip dengan teratai. Teratai memang salah satu dari simbol-simbol yang dipakai dalam penghormatan (puja) agama Buddha, melambangkan kesucian, mengingatkan umat Buddha untuk senantiasa menjaga pikiran dan hati tetap bersih meski berada di lingkungan yang tidak bersih.
Tahun 1930-an W.O.J. Nieuwenkamp pernah memberikan khayalan ilmiah terhadap Candi Borobudur. Didukung penelitian geologi, Nieuwenkamp mengatakan bahwa Candi Borobudur bukannya dimaksud sebagai bangunan stupa melainkan sebagai bunga teratai yang mengapung di atas danau. Danau yang sekarang sudah kering sama sekali, dulu meliputi sebagian dari daerah dataran Kedu yang terhampar di sekitar bukit Borobudur. Foto udara daerah Kedu memang memberi kesan adanya danau yang amat luas di sekeliling Candi Borobudur.
Menurut kitab-kitab kuno, sebuah candi didirikan di sekitar tempat bercengkeramanya para dewa. Puncak dan lereng bukit, daerah kegiatan gunung berapi, dataran tinggi, tepian sungai dan danau, dan pertemuan dua sungai dianggap menjadi lokasi yang baik untuk pendirian sebuah candi.
Yang menarik dari Candi Borobudur adalah nama arsiteknya, yang bernama Gunadharma. Tapi siapakah Gunadharma?
Tidak ada catatan sejarah mengenai tokoh bernama Gunadharma ini. Diperkirakan Gunadharma merupakan simbol dari nama seseorang yang punya intelektual luar biasa. Ada anggapan bahwa Candi Borobudur dibangun dengan bantuan 'makhluk lain'.
Bahan dasar penyusun Candi Borobudur adalah batuan yang mencapai ribuan meter kubik jumlahnya. Sebuah batu beratnya ratusan kilogram. Hebatnya, untuk merekatkan batu tidak digunakan semen. Antarbatu hanya saling dikaitkan, yakni batu atas-bawah, kiri-kanan, dan belakang-depan. Bila dilihat dari udara, maka bentuk Candi Borobudur dan arca-arcanya relatif simetris. Kehebatan lain, di dekat Candi Borobudur terdapat Candi Mendut dan Candi Pawon. Ternyata Borobudur, Mendut, dan Pawon jika ditarik garis khayat, berada dalam satu garis lurus.
Candi Borobudur merupakan candi Budha, terletak di desa Borobudur kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra.
Nama Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti... kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur berarti Biara di atas bukit. Sementara menurut sumber lain berarti sebuah gunungyang berteras-teras (budhara), sementara sumber lainnya mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi. Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat.
Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
* Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu.
* Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka.
* Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang. Melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk.
* Arupa, bagian paling atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
Setiap tingkatan memiliki relief-relief yang akan terbaca secara runtut berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana, ada pula relief-relief cerita jātaka. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Seorang budhis asal India bernama Atisha, pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut “The Lamp for the Path to Enlightenment” atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikelilingii rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Hal tersebut berdasarkan prasasti Kalkutta bertuliskan ‘Amawa’ berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi, kemungkinan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi. Desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo terdapat aktivitas warga membuat kerajinan. Selain itu, puncak watu Kendil merupakan tempat ideal untuk memandang panorama Borobudur dari atas. Gempa 27 Mei 2006 lalu tidak berdampak sama sekali pada Borobudur sehingga bangunan candi tersebut masih dapat dikunjungi.
Materi Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja. Luas bangunan Candi Borobudur 15.129 m2 yang tersusun dari 55.000 m3 batu, dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel masing-masing 2 meter. Jika rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang lebih panjang relief seluruhnya 3 km. Jumlah tingkat ada sepuluh, tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh bangunan candi berjumlah 504 buah. Tinggi candi dari permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir.
Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Salah satunya yang ditemukan di Lebak Sibedug Leuwiliang Bogor Jawa Barat. Bangunan serupa juga terdapat di Candi Sukuh di dekat Solo, juga Candi Borobudur. Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun, termasuk di India. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan Candi Borobudur yang merupakan kekhasan arsitektur Budhis di Indonesia.






Sumber :  https://id-id.facebook.com/RahasiaDanFenomenaAlamSemestaWooooow/posts/147148092076735